Rabu, 01 September 2010

KURIKULUM EDITING VIDEO

Sesi I
Para peserta akan mengenal sejumlah jenis produk video yang biasa dipakai oleh unit-unit usaha video production, dengan melihat sampel-sampel video profil, pernikahan & liputan acara.
Para peserta kemudian akan mendapat penjelasan tentang alat-alat yang sehari-hari dipakai, yaitu kamera video (dengan supporting peripheralnya), firewire, scanner, color printer, pc multimedia, microphone, cd recorder, juga bahannya yaitu kaset (tape) video, cd/dvd blank, label cd, cover art paper, cd box, plastik protector, dan lain-lain.
Para peserta kemudian akan melihat secara sepintas di layar proyektor cara kerja sejumlah software yang banyak digunakan dalam bidang ini, antara lain Premiere Pro, Ulead Video Studio, Photoshop, After Effect, 3D Album, Illusion, Ulead Cool 3D, ACD See, TMP Enc, Nero Burning, VCD Cutter. Para peserta juga akan mendapat penjelasan tentang aneka format file/ekstension input maupun output yang akan banyak digunakan, yaitu jpg, tif, tga, png, avi, mov, wmv, mpg, dat, wav, aiff, mp3.
Para peserta kemudian akan mendapat penjelasan tentang konsep Pra Produksi – Produksi – Paska Produksi, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam proyek produksi video Profil Kabupaten Nunukan 2008 dan beberapa proyek lainnya, mulai dari Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) dari klien, hingga desain produksi, skeduling, skenario dan storyboard yang menjadi acuan kerja selama proses produksi.
Kemudian para peserta akan melihat sejumlah sampel produk “remaking video klip karaoke”, mencoba mengapresiasi, lalu mendapat penjelasan tentang spesifikasi tugas pengerjaan produk serupa yang menjadi tugas kerja selama menjalani kursus.
Kemudian para peserta akan diberikan tinjauan tentang kurikulum dan jadwal studi, serta sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan kursus ini. Juga dijelaskan kebutuhan tenaga kerja bidang ini di lapangan.
Pada akhir sesi pertama ini, para peserta sudah akan langsung berkenalan dengan program utama yang dipakai yaitu Adobe Premiere Pro 2.0., dengan mengerjakan tugas sederhana yang berkaitan dengan proyek videoklip yang akan dikerjakan, yaitu dengan mengurai (breakdown) sebuah videoklip musik yang akan dibuatkan versi remaking-nya menjadi storyboard di file Word yang kemudian di print. Para peserta kemudian akan membawa printout storyboard ini ke rumah masing-masing untuk referensi proses kreatif yang diharapkan muncul, yaitu berupa ide-ide pengisian gambar-gambar baru yang lebih menarik/imajinatif, yang bisa diproduksi dengan segala keterbatasan yang ada (skill, properti, waktu, biaya, dsb).
Sesi II : Dasar Syuting
Di kelas, para peserta akan mendapatkan penjelasan tentang dasar-dasar teori syuting, seperti angle gambar, gerakan kamera, fokus interest, pencahayaan, sambil diperlihatkan contoh-contoh gambar dari lapangan. Para peserta juga akan mendapatkan lembaran fotokopian tentang materi ini untuk dipelajari lebih lanjut di rumah. Sebagai kelanjutan proyek videoklip, para peserta akan bersama-sama menyumbang ide cerita videoklip dan saling menggali ide, kemudian dengan bimbingan instruktur akan merumuskannya ke dalam bentuk sinopsis.
Sesi III : Praktek Syuting
Di lapangan (outing), para peserta akan mencoba mengeksploitasi kekuatan bahasa gambar dengan merekam (syuting) sebuah obyek atau kejadian faktual tertentu secara singkat (durasi maksimal 3 menit) dengan target bahwa rekaman tersebut memiliki maksud/makna/pesan komunikasi yang jelas yang dapat sampai kepada pemirsa tanpa harus ditambahi dengan keterangan apapun (teks, narasi, backsong, dsb). Contoh : keramaian pasar, kesibukan niaga, profesionalisme orang kantoran, ketekunan atlet berlatih, kucing yang lucu (atau kesepian), keindahan taman bunga, kerja keras petugas kebersihan kota, dsb.
Sesi IV : Evalusi & Diskusi
Di kelas, hasil rekaman video yang telah ditransfer oleh instruktur, akan ditampilkan untuk dipresentasikan oleh setiap peserta, disusul evaluasi dan diskusi. Untuk menguji efektivitas kekuatan komunikasi bahasa gambar, setiap peserta yang melakukan pengambilan gambar tersebut harus menyerahkan secara tertulis cerita/pesan yang hendak ia sampaikan melalui rekaman video tersebut. Video ini lalu ditayangkan di kelas dan setiap peserta lain akan mencoba memaknai gambar yang ia saksikan. Tingkat efektivitas bahasa gambar ini akan mudah dilihat dengan membandingkan cerita/maksud tertulis versi pengambil gambar dengan makna yang sampai dan diterima oleh para peserta lain sebagai pemirsa.

Sesi V : Pra Produksi Videoklip (Desain Produksi)

Setelah tune-in terhadap bidang produksi video sebagai hasil dari 4 sesi sebelumnya, para peserta akan mulai memasuki real project, yaitu proses pra produksi remaking videoklip. Dimulai dari riset, desain produksi, casting, skeduling, hingga perumusan skenario. Para peserta akan mendapat penekanan bahwa proses pra-produksi ini ialah tahap perencanaan yang mutlak harus dilakukan dengan baik demi kemudahan proses selanjutnya (produksi dan paska produksi), bahwa “kegagalan dalam berencana sama saja dengan merencanakan kegagalan.”
Sesi VI : Pra Produksi Videoklip (Storyboard)
Para peserta akan melanjutkan kegiatan pra produksi ini dengan pembuata storyboard. Instruktur dan supervisor lain akan berperan sebagai orang ketiga yang akan melakukan kritisi terhadap storyboard ini, sebagai analogi dari proses riil di dunia produksi.
Sesi VII : Pra Produksi Videoklip (Layouting)
Setelah melakukan revisi storyboard yang diperlukan, kegiatan pra produksi berlanjut ke tahap pembuatan layout video di program Premiere Pro. Tahap ini amat penting karena pada produk output-nya, yaitu layout video, sudah akan tergambar produk akhir yang akan dihasilkan, dan terutama ialah sense of time-nya serta kesesuaian antara gambar dan nada.
Sesi VIII : Syuting
Para peserta akan melakukan pengambilan gambar-gambar yang diperlukan dengan acuan dari storyboard, dengan menjalankan peran masing-masing seperti yang sudah didefinisikan dengan jelas pada dokumen desain produksi.
Sesi IX : Paska Produksi 1 (Digitizing & Editing Dasar)
Para peserta akan melakukan capture/transfer hasil syuting dan mengkopikan ke hard-disk unit PC masing-masing. Proses ini bisa dianggap sebagai digitizing, jadi dapat seiring dengan proses lain misalnya scanning dan pengumpulan bahan-bahan lain yang diperlukan. Kemudian akan dilakukan ceklist raw material dan manajemen file. Pada tahap editing awal, kepada para peserta akan dijelaskan cara kerja aplikasi Premiere Pro, tools dasar, dan fungsi dasar seperti cut-edit, paste, speed, layering. Sisa waktu dapat digunakan para peserta untuk bereksperimen dengan library transisi yang ada. Akan disediakan file-file Alpha Magic koleksi Pinnacle, yang diperlukan untuk variasi transisi gradien.
Sesi X : Paska Produksi 2 (Efek Video)
Dengan materi gambar untuk video klip, para peserta akan diperkenalkan kepada fungsi transform klip dan sejumlah efek. Para peserta akan mengeksploitasi sendiri efek-efek ini untuk diterapkan pada materinya masing-masing, dengan tak lupa diberi penekanan bahwa pada kenyataannya, efek-efek ini digunakan oleh para profesional untuk mempertegas maksud komunikasi yang sudah harus cukup kuat pada materi gambar aslinya, dan tidak untuk merusak gambar serta maksud komunikasinya.

Sesi XI : Paska Produksi 3 (Dubbing, Audio Mixing, Efek Audio)

Para peserta akan mencoba melakukan proses pengisian dengan microphone pc dan audio mixing dengan library sound yang ada, dan mencoba efek-efek audio di program Premiere Pro. Proses ini, meskipun tidak banyak diperlukan pada proses riil produksi videoklip (yang meng-gunakan audio dari album mp3), namun amat diperlukan pada kegiatan sehari-hari unit usaha produksi video. Dengan demikian, pada sesi ini para peserta memiliki pilihan untuk berekspe-rimen dengan dubbing, audio mixing dan audio efek, atau melanjutkan pekerjaan editing video klipnya.
Sesi XII : Paska Produksi 4 (Editing Gambar dengan Photoshop)
Kepada para peserta akan dikenalkan program pengolah gambar paling mutakhir yang paling banyak digunakan oleh para profesional dunia, yaitu Adobe Photoshop. Setelah mempelajari tools dasar, para peserta akan mempelajari kaitan erat antara program Photoshop dan Premiere. Akan diperlihatkan sejumlah videoklip slideshow yang “hidup” meskipun hanya dengan materi foto, yang dibuat oleh kombinasi program Photoshop dan Premiere. Dalam kaitannya dengan riil project, eksperimen dengan Photoshop ini diharapkan dapat menjadi ajang proses kreatif yang diharapkan dapat menghasilkan elemen visual yang memperkaya riil proyek.
Sesi XIII : Paska Produksi 5 (Dasar Animasi 2D)
Para peserta akan mulai mengenal animasi yang prinsip paling sederhananya dapat ditemukan dalam cara kerja program Adobe Image Ready, yaitu bahwa animasi sebagai “gambar bergerak sebuah obyek” ialah kumpulan dari sejumlah banyak gambar diam yang berada dalam pose/posisi yang berbeda, yang ditampilkan secara berurutan dalam durasi yang amat singkat. Dari sini para peserta akan mengenal istilah fps (frame per second) dan sejumlah format video. Sebagai lanjutan, para peserta akan dikenalkan dengan salahsatu program animasi/compositing yang paling banyak digunakan oleh para profesional grafis yaitu Adobe After Effect dan mempelajari fungsi dasarnya yaitu transform klip. Dalam kaitannya dengan proyek riil, eksperimen dengan Image Ready dan After Effect ini diharapkan dapat menjadi ajang proses kreatif yang dapat menghasilkan elemen visual yang memperkaya riil project.

Sesi XIV : Paska Produksi 6 (Animasi Teks dengan After Effect)

Para peserta akan dikenalkan dengan konsep tipografi (ilmu font/jenis huruf) secara singkat kemudian langsung masuk ke penyajian bergeraknya melalui text animation preset yang disediakan oleh program After Effect. Para peserta juga akan mendapat penjelasan untuk memodifikasi animation preset ini dengan mengenalkannya pada konsep keyframe. Selanjutnya para peserta akan mencoba proses output menjadi sejumlah format file, diantaranya tiff sequence, sehingga elemen visual ini dapat digunakan sebagai overlayer di program Premiere, termasuk di riil project videoklip.
Sesi XV : Paska Produksi 7 (Animasi Partikel dengan Illusion)
Para peserta akan diperkenalkan kepada animasi partikel sebagai elemen visual yang akan memperkaya penampilan visual dan karenanya banyak digunakan oleh para profesional dalam karya-karya mereka terutama untuk bumper/opening. Untuk itu peserta akan berkesempatan bereksploitasi di program Particle Illusion dengan library-nya yang kaya. Kemudian akan dijelaskan cara export movie ke format tiff sequence sehingga materi animasi partikel ini dapat digunakan sebagai overlayer di program Premiere, termasuk di riil project videoklip.
Sesi XVI : Paska Produksi 8 (Animasi Slideshow dengan 3D Album)
Para peserta akan diperkenalkan dengan program 3D Album yang banyak dipakai oleh unit-unit usaha produksi video untuk membuat opening produknya, memakai stok still image (foto). Para peserta akan bereksperimen dengan sejumlah template animasi yang telah tersedia, kemudian melakukan export movie dengan cara khas yang dimiliki oleh program ini.
Sesi XVII : Paska Produksi 9 (Dasar Animasi 3D)
Para peserta akan berkenalan dengan konsep 3D, mulai dari modelling, material, lighting hingga rendering, melalui program Ulead Cool 3D. Para peserta akan berkesempatan bereksperimen dengan sejumlah template yang tersedia dan melakukan export movie ke format tiff sequence sehingga materi animasi 3D ini dapat digunakan sebagai overlayer di program Premiere, termasuk di riil project videoklip.
Sesi XVIII : Paska Produksi 10 (Editing akhir)
Editing akhir dengan Premiere dilakukan untuk mengolah lanjut materi editing videoklip dengan kemungkinan adanya tambahan elemen-elemen visual berupa grafis animasi, teks, partikel, slide show dan 3D. Eksperimen, eksploitasi dan pengayaan materi dengan elemen visual dan efek dapat dimaklumi sejauh hal itu disadari oleh peserta sebagai bagian dari pembelajaran. Pilihan lain ialah untuk menjaga gambar asli (hasil syuting) seutuh mungkin dan hanya ditambahi dengan elemen visual dan efek yang secara nyata dapat memperkuat gambar dan maksud komunikasi.

Sesi XIX : Paska Produksi 11 (Rendering – Output)

Para peserta akan melakukan rendering akhir proyeknya masing-masing. Akan dijelaskan beberapa tahap dan format file yang lazim dipakai, mulai dari rendering di Premiere ke format AV DV, konversi ke format MPG dengan aplikasi TMPEnc, hingga burning dan copy CD/DVD memakai program Nero dan yang sejenis. Dengan saling membandingkan proyek dirinya sendiri dan rekan lain, para peserta akan menyadari hubungan berbanding lurus antara banyaknya efek yang digunakan dengan waktu rendering yang dibutuhkan. Kepada peserta juga akan ditunjukkan alternatif rendering lain yang lebih hemat waktu dan space hard-disk tapi dengan mengorbankan kualitas gambar yaitu dengan memakai fasilitas internal Adobe MPEG Encoder. Melalui serangkaian proses finishing dan burning ini, para peserta akan memiliki kesadaran tentang pentingnya memiliki sense of time, mengingat hal ini sering menjadi salahsatu faktor kegagalan saat memenuhi deadline job order dari klien.
Sesi XX : Desain & Produksi Kemasan
Para peserta akan mendesain sendiri label cd dan cover box CD/DVD-nya masing-masing dengan Photoshop, sekaligus print out ke cd label dan art paper.
Sesi XXI : Evaluasi
Setiap peserta akan melakukan penayangan dan presentasi karyanya masing-masing di kelas di hadapan rekan-rekan peserta, instruktur dan orang lain yang diundang untuk memberikan apresiasi terhadap karya seni yang dihasilkan.

Video Tutorial Pinnacle Studio 9

pinnacleTrainingPinnacle Studio 9 merupakah salahsatu pilihan yang banyak digunakan untuk membuat home video karena sifatnya yang mudah dan praktis. Video tutorial ini membimbing Anda dari dasar, mulai dari pemasangan card firewire, meng-capture video, menyusun klip video, menambahkan transisi, menyisipkan dan mengatur titel, menyisipkan gambar, menyisipak suara, merekam dan mengatur narasi, mengatur menu DVD, rendering, streaming ke AVI dan MPEG.

Clip Art Collection (CD)

clipArtCollGambar tipe kartun biasanya lebih disukai kanak-kanak karena memiliki komunikasi visual yang lebih kuat melalui gambar-gambarnya yang simbolis ketimbang realis. Sifat non-realis yang ditampilkan oleh gambar kartun juga memungkinkan hadirnya kejutan-kejutan yang tak realis dalam pesan komunikasi visual Anda, dan dapat menghadirkan unsur humor. Koleksi clip art ini terdiri dari ribuan file berformat wmf dan cmx yang harus dibuka dulu di program vektor grafis (seperti Freehand, Ilustrator, Corel Draw) kemudian di-ekspor ke format bitmap sebelum dapat digunakan di proses editing video. Terdiri dari sejumlah banyak kategori seperti AIRCRAFT, ANIMAL, BORDERS, BUILDING, COMPUTER, DINOSAUR, FASHION, FLAG, FOOD, INDUSTRY, LEISURE, MUSIC, OFFICE EQUIPMENT, PEOPLE, SCIENCES, TRANSPORTATION, WEAPON, WEATHER, dan lain-lain.

Video Tutorial Training Premiere Pro 1.5

totalTrainingPro15Premiere Pro dari Adobe ialah salahsatu software editing video yang paling banyak digunakan oleh para praktisi profesional, disukai karena interface-nya yang satu style dengan produk Adobe lainnya. Total Training Premiere Pro 1.5 ialah kumpulan video tutorial berbahasa Inggris yang melatih Anda dalam penggunaan program ini, terdiri dari 6 cd, yang terdiri dari sejumlah video antara lain berjudul Starting the Digital Creation Process, Preset Title Animation Effect, The Art of Keying, Cool Lower Third, Scoring the Soundtrack, Mastering the Movie, DVD Intro Design, The Art of Menus Design,

6000 Sound Effect

soundFxLibrary sound effect berformat wav yang dapat Anda gunakan secara langsung untuk produksi audio-visual. Seperti diketahui bahwa sound efek dapat membantu memperjelas visual, atau bahkan dapat “menjelaskan kejadian” yang sulit ditampilkan secara visual karena faktor biaya, bahaya, atau kendala lainnya. CD ini berisi kumpulan lebih dari 6000 file sound effect melingkupi kategori Computer, Computer Games, Fighting, Household, Instruments, Loop, Machine, Music & Theme songs, Nature, People, Sports, War, Weather, dan lain-lain.

Wedding Photo Album Template Design

wedTempDesg Kompilasi 25 file desain photoshop (format psd) yang merupakan template untuk wedding foto album. Tiap filenya terdiri dari sejumlah layer yang dikomposisi menggunakan sejumlah efek. Dengan demikian Anda dapat mempelajari teknik layer dan efek yang digunakan, utk kemudian digunakan pada layer foto Anda sendiri untuk mencapai komposisi yang serupa. Layer-layer di photoshop ini juga dapat di-animasi di progam editing video untuk mempercantik tampilan wedding video (klien) Anda.

Kumpulan Iklan Komersial TV (Commercial Break)

tvCommercial Communication Arts : Television Commercials Series (vcd series). Kumpulan iklan komersial televisi (commercial break) maupun iklan layanan masyarakat produksi luar negeri yang dapat dipelajari untuk membuat produk serupa dengan mengadaptasi atau modifikasi cerita. Iklan ialah produk audio visual berdurasi pendek (rata-rata 30 detik) yang sarat dengan pesan komunikasi bagi para pemirsa. Tujuan komunikasi, baik kepentingan komersial atau sosial, dirumuskan dan diwujudkan dengan seksama. Oleh karena itu studi terhadap iklan merupakan kegiatan yang amat bermanfaat untuk mengasah sense komunikasi visual Anda.

Penyusunan Klip Video dari Beberapa Take/Angle

Pada kondisi tertentu, Anda mungkin memiliki sejumlah klip syuting berisi adegan yang sama (atau mirip) tapi berbeda sudut pengambilan gambar (angle). Hal ini terjadi misalnya pada :
- suatu momen yang gambar videonya diambil oleh beberapa kamera.
- suatu momen yang sengaja diulang adegannya untuk keperluan pengambilan gambar pada angle-angle yang berbeda, misalnya pada saat syuting suatu video training, tutorial, atau company profile.
Pada kegiatan editing, klip-klip tersebut sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga pada selang waktu tertentu gambar yang dipakai ialah hasil pengambilan gambar yang satu, dan pada selang waktu lain gambar yang dipakai ialah hasil pengambilan gambar pada angle-angle yang lain. Hal ini akan membuat gambar terkesan lebih dinamis, informatif (karena akan memberi informasi yang lebih lengkap dari angle yang pas) dan meningkatkan nilai artistiknya.
Sebaliknya, andaipun Anda memiliki klip-klip yang bagus dari angle-angle yang pas, tidak disarankan untuk merangkai gambar tersebut seutuhnya secara linier yang akan memunculkan gambar pengulangan adegan. Hal ini berpotensi membuat tayangan menjadi membosankan. Ingat bahwa gambar mestinya “mewakili ribuan kata” sebagai cara berkomunikasi atau menyampaikan pesan, sehingga jika pesan tertentu sudah “sampai” dengan kemunculan suatu gambar dalam durasi waktu tertentu, maka informasi berikutnya sudah harus muncul dengan gambar/adegan berikutnya. Dengan kata lain, jika makna suatu gambar/adegan sudah dimengerti oleh pemirsa maka mereka segera menantikan gambar-gambar berikutnya. Keterlambatan dalam hal inilah yang akan menimbulkan kebosanan.
Berikut ini ialah contoh pengerjaan editing video di aplikasi Premiere Pro tentang cara penyusunan klip video dari sejumlah take syuting, menghasilkan rangkaian gambar yang seolah berasal dari hasil syuting sebuah adegan oleh sejumlah kamera pada angle-angle yang berbeda. Obyek syuting ialah sebuah Arm-Robot yang melakukan gerakan menjepit sebuah benda (penghapus karet), mengangkat, melakukan manuver tangan, lalu mengembalikan ke tempat asalnya.

Selasa, 24 Agustus 2010

Tips Video Shooting

Seperti halnya Foto Digital, videografi atau Video Shooting juga membutuhkan sedikit ketrampilan agar menghasilkan gambar yang baik. Jadi shooting dalam videografi tidak sekedar menekan tombol record dan tercipta sebuah Video. Untuk menghasilkan video yang baik diperlukan teknik dan trik. Apakah itu? Mari kita lihat lebih lanjut.

1. RTFMPelajari bagian kecepatan shutter atau shutter speed, kemudian coba untuk mengambil gambar didalam ruangan dan diluar ruangan, coba pelajari menu-menu yang ada dalam kamera anda. Sebagai langkah awal anda bisa membaca buku manualnya sebanyak 2 kali agar anda lebih mudah untuk memahaminya. Lihat Foto Digital dan Foto Pernikahan.
2. PersiapanKetika suatu saat anda akan bepergian dengan membawa serta kamera Video Shooting anda, maka yang perlu anda persiapkan adalah sebagai berikut : * setidaknya 1 baterai cadangan yang terisi penuh * sekurang-kurangnya 2 kaset video untuk merekam * pembersih lensa * Sebuah tripod, walaupun mungkin nanti anda tidak membutuhkannya * charger baterai * kabel power * Pelindung kabel, bisa lakban atau sejenisnya untuk melindungi kabel anda dari injakan manusia atau barang * Lampu oncam, filter lensa, mikrofon, dan asesoris lain yang anda miliki

3. Gunakan Tripod

Pada kebanyakan Video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu, maka anda membutuhkan sebuah tripod yang akan menyangga kamera anda tetap tidak bergoyang. Dan dengan itu pula anda dapat melakukan panning maupun zoom dengan lebih halus. Dan jika anda tidak memiliki tripod, maka usahakan agar anda berada pada dinding. Sehingga anda dapat menyandarkan bagian punggung anda pada dinding untuk mengurangi goncangan kamera.

4. Tingkatkan Pencahayaan

Kita perlu untuk memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang sudah kita punya. Seperti Oncam dan lainnya. Jika kondisi pencahayaan kurang, hindari penggunaan autofocus. Untuk menghasilkan video yang baik usahakan pengambilan gambar pada pagi hari atau sore hari. See Paket Foto
5. Audio yang baik
Mikrofon yang sudah dibandel dengan kamera merupakan mikrofon dengan kualitas paling dasar, sehingga tidak akan dapat menghasilkan kualitas suara yang baik. Sehingga anda mungkin perlu untuk menggunakan perangkat audio tambahan yang lebih baik.
6. Posisikan Pengambilan gambar anda dengan baik
Seorang fotografer yang baik, maka dia akan mengambil gambar dalam beberapa posisi yang berbeda. Demikian pun anda sebagai seorang kameramen juga harus melakukan hal yang sama dengan mengambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi.
7. jangan Pernah Gunakan Digital ZOOM
Sejauh apapun jarak anda dengan obyek yang akan anda ambil gambarnya, jangan pernah untuk menggunakan digital ZOOM. Karena hasilnya pasti video anda akan pecah, bahkan sebelum diedit. Penggunaan digital ZOOM adalah kesalahan yang sangat besar dalam dunia video shooting. Lihat juga Paket Foto dan Gambar Pernikahan


8. B-Roll Shoot

B-Roll shoot adalah anda mengambil gambar seolah-olah anda memiliki pedoman alur seperti dalam story board. Sehingga gambar yang anda hasilkan akan lebih bervariatif dan terstruktur sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga hasil mixing akhir dari video anda akan terlihat seperti sebuah cerita, bukan sekedar gambar bergerak saja.

Sumber: kalasanmultimedia.com

Senin, 23 Agustus 2010

SITUS RESMI DPRD KOTA DEPOK










Telah di buka situs resmi anggota dprd kota depok
bagi yang ingin mengetahui tentang seluk beluk para wakil rakyat kita silahkan
Klik di sini








Kamis, 19 Agustus 2010

EDITING DENGAN PINNACLE

Mengedit video tentunya memerlukan kemampuan menguasai software yang dibutuhkan. Salah satu yang banyak dipakai adalah Pinnacle Studio. Berikut salah satu buku yang menyajikan tutorialnya.

Secara garis besar, buku ini berisi tuntunan bagi pembaca untuk mengeksplorasi kemampuan program Pinnacle Studio Plus versi 9.3. Nantinya, pembaca diharapkan mampu membuat video dengan cara dan teknik yang tepat.

Software Pinnacle banyak dipakai untuk keperluan video editing karena kelengkapan fasilitasnya, variasi dan efek khusus yang lengkap dan kemudahan pemakaiannya. Pinnacle Studio Plus versi 9.3 merupakan pengembangan dari versi standarnya.

Sejumlah vitur disertakan dalam versi 9.3 antara lain Multi-track editing dan overlay, Picture-in-picture effects, Chroma key efects, Fast/Slow Motion effects.

Buku ini dirancang sebagai tutorial bagi pemula dan profesional yang ingin memakai program Pinnacle Studio Plus. Dalam buku ini dibahas fasilitas dan kecanggihan Pinnacle Studio Plus, ditambah dengan teknik penyusunan dan pengeditannya.

Ada juga tips bagi pemula dalam teknik pengambilan gambar (shooting), sehingga didapatkan rekaman video yang baik sebagai bahan baku editing.

Referensi :
1. http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/01/tgl/18/time/112020/idnews/521140/idkanal/407

CARA PENGOPERASIAN KAMERA PANASONIC MD 10000


Bagaimanakah cara mengoperasikan Kamera Panasonic MD10000
Jelaskan :
1. Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
2. Bagimana langkah membersihkan head kamera?
3. Berapa Zoom yang ada pada kamera Panasonic MD10000?
4. Ada berapa konektor yang bisa terhubung dengan kamera Panasonic MD10000? Sebutkan!
5. Bagaimana langkah memasukan kaset miniDV yang benar?

JAWAB:
1. Menu-menu dalam kamera Panasonic MD 10000 :
• AC Adaptor, DC input lead and AC main head
• Battery pack (lithium-ion)
• Infra-red remote controller
• External stereo microphone
• S-video cord
• AV cord
• Shoulder strap
• Head cleaning tape
• Lens cap
• Panasonic NV-MD10000 manual


2. Cara untuk membersihkan head kamera :
1. Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record. Jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detika karena akan memperpendek usia head drum anda.
2. Cleaning tape yang anda miliki tampaknya tidak memerlukan cairan (semprot). Untuk DV camcorder, cara membersihkan head drum dengan disemprot mohon dihindari karena dapat merusak head drum.


3. Zoom yang ada pada kamera Panasnic MD 10000
Kualitas lensa kelas menengah dengan optical zoom sebesar 16X cukup untuk shooting dalam keadaan biasa. Disertakan pula digital zoom 'hanya' sampai 10x untuk menjaga distorsi gambar tidak terlalu banyak. Perlu diketahui, bahwa zoom secara digital akan membuat ketajaman gambar berkurang. Pada intinya Panasonic MD1000 ini didesain sebagai kamera professional dengan penggunaan yang semudah kamera amatir.


4. Konektor yang terdapat dalam kamera Panasonic MD 10000 ada 5, yaitu :
1. S-Video
2. Firewire
3. USB
4. Audio-video
5. HDMI


5.Cara memasukan kaset mini DV yang benar :
• Cari kemudian buka tempat dimana kaset harus diletakkan (ada di sebelah
kanan )
• Tunggu hingga bagian dalam kamera tersebut terangkat dan membuka sendiri.
• Masukkan kaset mini DV (bagian yang berwarna merah berada di bawah dan bagian yang berlubang berada di dalam).
• Tekan bagian dalam kaset tempat diletakan, tunggu hingga bagian itu turun sendiri,kemudian baru tutup bagian luar tempat kaset.

Senin, 16 Agustus 2010

Bill Gates Sindir iPad

 
 
CALIFORNIA - Nama tablet Apple yang bernama iPad belum habis menjadi perbicaraan di media maupun di kalangan tertentu. Ada yang memuji, tak jarang juga yang mengkritik iPad.

Rombongan pengkritik, berpendapat kalau iPad telah mengabaikan banyak hal yang membuatnya menjadi gadget yang pincang. Sebut saja tidak adanya Flash, port HMDI, sampai ketidakhadiran kamera.

Yang mengejutkan, jajaran pengkritik iPad berasal dari orang-orang penting di perusahaan kompetitor Apple seperti CEO Google, CEO Nintendo dan yang terbaru mantan CEO Microsoft Bill Gates ikut menyindir iPad.

"Anda tahu, saya sebetulnya senang membaca dengan buku digital dan menyentuhnya. Akan tetapi, saya pikir itu akan membutuhkan pen dan fitur suara. Saya pikir tidak akan duduk bersama gadget yang justru lebih baik dari iPhone," sindir Gates kepada Bnet, yang dikutip okezone, Jumat (12/2/2010).

"Ya Tuhan, iPad sangat bagus untuk membaca, tapi tidak lebih dari itu. Saya harap Microsoft mengabaikan konsep seperti itu," kelakarnya.
(rah)
okezone.com

MEMULAI USAHA VIDEO SHOOTING

Berikut ini ada langkah-langkah untuk membuat usaha Video Shooting sederhana. Sederhana maksudnya adalah:
* dasar utamanya adalah hobi * dilakukan dirumah * dishoting sendiri * diedit sendiri
all in one, biar ngirit,hehe.
Yang dibutuhkan yaitu:
1. Handycam + tripod, handycam bisa merk apa saja (padahal handycam tu merk ya hehe), asal masih bisa merekam dan memainkan kembali dengan bagus. Harga handycam paling murah saat ini kurang lebih sekitar 3jt an. (Mungkin ada yang lebih murah lagi) Coba aja liat-liat harga handycam di http://www.tokocamzone.com 2. Komputer untuk transfer dan editing (sudah ada spesifikasinya dipost sebelumnya – mengenai hardware video editing) Harganya tepatnya kurang tahu, tapi sekitar 3juta sudah dapat PC yang bagus. Untuk lebih iritnya kalau sudah mempunyai PC tinggal upgrade saja biar dapat digunakan untuk Video editing. 3. Printer buat cetak cover/Gambar Pernikahan, bisa merk apa saja asal bagus hasilnya. Misalnya saja printer yang kita beli seharga 500rban. 4. Jadi kira-kira butuh dana sekitar 6,5juta. Bisa kurang atau lebih tergantung spesifikasi yang dibeli. 5. Kalau ada modal lebih, bisa buat beli lampu. Digunakan untuk acara yang membutuhkan tambahan lampu. Harga lampu sekitar 350rb, merk Unomat 1000watt. Tripod lampunya lupa harganya. Kalau tidak salah, sekitar 150rb an.
Langkah selanjutnya adalah mencari konsumen, yang paling baik adalah dengan mencari disekitar Anda . Misalnya saja saudara, teman, tetangga dan sebagainya. Tidak ada salahnya untuk promosi, kita shooting dengan gratis atau harga yang murah. Apabila Video yang dihasilkan bagus dan memuaskan konsumen, tentunya mereka akan kembali menghubungi jika ada acara lain. Sedikit demi sedikit pasti akan banyak orang yang menggunakan jasa Video Shooting Anda. Dan jangan lupa menyertakan iklan usaha video shooting Anda di dalam video yang dibuat. Sehingga jika ada orang lain yang menonton dan tertarik bisa menghubungi Anda. Selain video shooting bisa juga membuka transfer video. Lihat Foto Pernikahan Digital dan Gambar Pernikahan.
Untuk shooting bisa juga mengajak teman, untuk gantian. Atau bila mempunyai 2 kamera bisa dipergunakan bersamaan. Namun tentu saja Anda harus menggaji teman Anda :) Namun pada prinsipnya shooting,editing, bisa dilakukan sendirian. Bisa juga di gabung dengan usaha Foto Pernikahan atau Paket Foto dan video.
Tips biar banyak yang order yaitu:
* Kualitas video yang dihasilkan bagus * Harga terjangkau (murah tapi tidak murah banget)
Coba deh, dijamin banyak yang order :)